Nutrisi dan Cairan
Kualitas dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi akan sangat
mempengaruhi produksi ASI. Selama menyusui, ibu dengan status gizi baik rata-rata memproduksi ASI sekitar 800cc
yang mengandung 600 kkal, sedangkan ibu yang status ggizinya kurang biasnya akn
sedikit menghasilkan ASI. Pemberian ASI sangatlah penting , karena bayi akan
tumbuh sempurna sebagai menusia yang
sehat dan pintar, sebab ASI mengandung DHA.
1. Energy
Penambahan kalori sepanjang 3 bulan pertama pasca post
partum mencapai 500 kkal. Rata-rata produksi ASI sehari 800 cc yang mengandung
600 kkal. Sementara itu, kalori yang dihabiskan untuk menghasilkan ASI sebanyak
itu adalah 750 kkal. Jika laktasi
berlangsung selama lebih dari 3 bulan, selama itu pula berat badan ibu akan
menurun, yang berarti jumlah kalori tambahan harus ditingkatkan.
Sesungguhnya, tambahan kalori tersebut hanya sebesar 700 kkal, sementara sisanya (sekitar
200 kkal) diambil dari cadanagn indogen, yaitu timbunan lemak selama hamil.
Mengingatkan efisiensi kofersi energy hanya 80-90 % maka energy dari makanan
yang dianjurkan (500 kkal) hanya akan menjadi energy ASI sebesar 400-500 kkal.
Untuk menghasilkan 850cc ASI dibutuhkan energy 680-807 kkal energy. Maka dapat
disimpulkan bahwa dengan memberikan ASI, berat badan ibu akan kembali normal dengan cepat.
2. Protein
Selama menyusui ibu membutuhkan tambahan protein di atas normal sebesar 20 gram/hari. Maka
dari itu ibu dianjurkan makan makanan mengandung asam lemak omega 3 yang banyak
terdapat di ikan kakap, tongkol, dan lemuru. Asam ini akan diubah menjadi DHA
yang akan keluar sebagai ASI. Selain itu ibu dianjurkan makan makanan yang
mengandung kalsium , zat besi, vitamin
C, B1, B2, B12, dan D
Selain nutrisi, ibu juga membutuhkan banyak cairan seperti
air minum. Dimana kebutuhan minum ibu 3 liter sehari ( 1 liter setiap 8 jam)
Beberapa anjuran yang berhubungan dengan pemenuhan gizi ibu
menyusui antara lain :
a. Mengonsumsi
tambahan kalori tiap hari sebanyak 500 kkal
b. Makan dengan
diet berimbang, cukup protein, mineral dan vitamin
c. Minum sedikitnya
3 liter setiap hari terutama setelah menyusui
d. Mengonsumsi
tablet zat besi
e. Minum kapsul
vitamin A agar dapaat meberikan vitamin A kepada bayinya.
Ambulasi Dini
Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing pasien keluar dari
tempat tidurnya dan membimbingnya untuk berjalan. Ambulasi dini ini tidak
dibenarkan pada pasien dengan penyakit anemia, jantung, paru-paru, demam dan
keadaan lain yang membutuhkan istirahat. Keuntungannya yaitu :
1. Penderita
merasa lebih sehat dan lebih kuat
2. Faal usus dan
kandung kemih menjadi lebih baik.
3. Memungkinkan
bidan untuk memberikan bimbingan kepada ibu mengenai cara merawat bayinya.
4. Lebih sesuai
dengan keadaan Indonesia.
Ambulasi dini dilakukan secara perlahan namun meningkat secara berangsur-angsur,
mulai dari jalan-jalan ringan dari jam ke jam sampai hitungan hari hingga
pasien dapat melakukannya sendiri tanpa pendamping sehingga tujuan memandirikan
pasien dapat terpenuhi.
Eliminasi : Buang Air Kecil dan Besar
Biasanya dalam 6 jam pertama post partum, pasien sudah dapat
buang air kecil. Semakin lama urine ditahan, maka dapat mengakibatkan infeksi. Maka dari itu bidan harus dapat
meyakinkan ibu supaya segera buang air kecil, karena biasany ibu malas buang
air kecing karena takut akan merasa sakit. Segera buang air kecil setelah
melahirkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi post partum.
Dalam 24 jam pertama , pasien juga sudah harus dapat buang
air besar. Buang air besar tidak akan memperparah luka jalan lahir, maka dari
itu buang air besar tidak boleh ditahan-tahan. Untuk memperlancar buang air
besar, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat dan minum air
putih.
Kebersihan Diri
Bidan harus bijaksana dalam memberikan motivasi ibu untuk
melakukan personal hygiene secara mandiri dan bantuan dari keluarga. Ada
beberapa langkah dalam perawatan diri ibu post partum, antara lain :
1. Jaga
kebersihan seluruh tubuh ibu untuk
mencegah infeksi dan alergi kulit pada bayi.
2. Membersihakan
daerah kelamin dengan sabun dan air,
yaitu dari daerah depan ke belakang, baru setelah itu anus.
3. Mengganti
pembalut minimal 2 kali dalam sehari.
4. Mencuci tangan
denag sabun dan air setiap kali selesai membersihkan daerah kemaluan
5. Jika mempunyai
luka episiotomy, hindari untuk menyentuh
daerah luka agar terhindar dari infeksi sekunder.
2.5 Istirahat
Ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang cukup
untuk memulihkan kembali kekeadaan fisik. Kurang istirahat pada ibu post
partum akan mengakibatkan beberapa
kerugian, misalnya :
1. Mengurangi
jumlah ASI yang diproduksi
2. Memperlambat
proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
3. Menyebabkan
depresi dan ketidaknyamanan untuk merawat bayi dan diri sendiri.
Bidan harus menyampaikan kepada pasien dan keluarga agar ibu
kembali melakukan kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan dan bertahap. Namun harus tetap melakukan istirahat minimal
8 jam sehari siang dan malam.
Seksual
Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan seksual begitu
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya ke dalam
vagina tanpa rasa nyeri. Tetapi banyak budaya dan agama yang melarang sampai
masa waktu tertentu misalnya 40 hari atau 6 mingggu setelah melahirkan. Namun
kepiutusan itu etrgantung pada pasangan yang bersangkutan.
Latihan / Senam Nifas
Agar pemulihan organ-organ ibu cepat dan maksimal, hendaknya
ibu melakukan senam nifas sejak awal (ibu yang menjalani persalinan normal).
Berikut ini ada beberapa contoh gerakan
yang dapat dilakukan saat senam nifas :
1. Tidur
telentang, tangan disamping badan. Tekuk salah satu kaki, kemudian gerakkan ke
atas mendekati perut. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali secara bergantian
untuk kaki kanan dan kkiri. Setelah itu, rileks selama 10 hitungan.
2. Berbaring
telentang, tangan di atas perut, kedua kaki ditekuk. Kerutkan otot bokong dan
perut bersamaan dengan mengangkat kepala, mata memandang ke perut selama 5 kali
hitungan. Lakukan gerakan ini senbanyak 15 kali. Roleks selama 10 hitungan.
3. Tidur
telentang, tangan di samping badan, angkat bokong sambil mengerutkan otot anus selama 5 hitungan. Lakukan gerakan
ini sebanyak 15 kali. Rileks selama 10 hitungan.
4. Tidur
telentang, tangan di samping badan. Angkat kaki kiir lurus keatas sambil
menahan otot perut. Lakukan gerakan
sebanyak 15 kali hitungan,
bergantian dengan kaki kanan. Rileks
selama 10 hitungan.
5. Tidur
telentang, letakan kedua tangan dibawah kepala, kemudian bangun tanpa mengubah
posisi kedua kaki (kaki tetap lurus). Lakukan
gerakan sebanyak 15 kali hitungan, kemudian rileks selama 10 hitungan
sambil menarik nafas panjang lwat hidung, keluarkan lewat mulut.
6. Posisi badan
nungging, perut dan paha membentuk sudu 90 derejat. Gerakan perut keatas sambil
otot perut dan anus dikerutkan sekuat mungkin, tahan selama 5 hitungan. Lakukan
gerakan in sebanyak 15 kali, kemudian rileks selama 10 hitugan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar