Senin, 01 Juni 2015

KONSEPSI, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI



A.      Konsepsi, Fertilisasi, dan Implantasi
1.     Konsepsi
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut .
a.      Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
b.       Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c.       Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
d.       Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai, melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi ovum.
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup tiga hari di dalam vagina, sedangkan ovum hanya bertahan 12 – 24 jam setelah dikeluarkan dari ovarium (ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi dapat dikenali melalui bentuk cairan vagina yang keluar. Jika terlihat bening, banyak, dan licin, maka kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur. Cairan vagina secara bertahap akan menjadi kental dan berwarna putih keruh setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati karakter cairan vagina, ovulasi dapat juga diprediksi melalui perhitungan siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi pada hari ke-12 sampai ke-14 siklus menstruasi, namun cara ini kurang dapat digunakan pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Diperkirakan ada 300 juta sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi dan yang dapat ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam perjalanannya hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tuba falopi. Lingkungan vagina yang asam dan adanya daya vagosit dari uterus  membuat sebagian sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang akhirnya dikeluarkan lagi melalui vagina
2.     Fertilisasi
Fertilisasi merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan ovum terjadi penyatuan sperma dengan ovum sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma sehingga menjadi buah kehamilan. Gambaran proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi adalah sebagai berikut.Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi.
a.      Sperma memasuki vagina
Sperma di ejakulasikan di forniks vagina saat coitus, menuju ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
b.     Proses kapasitas
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat mencapai ampula tuba.
c.      Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan  tripsin agar bisa menembus lapisan oosit (ovum).
d.     Sperma memasuki zona pellusida dan korona radiata.
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan mengencerkan korona radiata dan zona pellusida.
e.      Reaks granulla kortikal
Granulla korrtikal merupakan sel-sel granulose yang berada disekitar oosit yang akan menutup setelah satu buah sperma masuk ke dalam oosit sehingga mencegah sperma yang lain untuk masuk.
f.      Fertilisasi
1)     Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk pronukleus pria.
2)     Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita.
3)     Kedua pronukleus  berfungsi
Dalam proses ini akhirnya kedua proneklous bersatu dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa jam setelah konsepsi,mulailah terjadi proses pembelahan zigot. Setelah pembelahan sel terjadi, maka pembelahan – pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan akhirnya dalam waktu 3 hari terbentuk suatu kelompok sel sel yang sama besarnya,disebut morulla. Proses selanjutnya adalah perubahan morulla menjadi blastula. Hasil konsepsi tiba kedalam kavum uteri pada tingkat blastula.

3.     Implantasi (nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai,disebut trofoblast,yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim,jaringan endometrium berada pada fase sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah kehamilan.

Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedlam desidua,menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.

Itulah sebabnya kadang kadang pada saatr nidasi terjadi sedikit pendarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman. Umumnya midasi terjadi pada di depan atau belakang rahim(korpus) dekat fundus uteri.

Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel sel blastula. Sel sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exoceloma  membentuk entoderm dan yolk sac,sedangkan sel sel yang lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Terbentuklah lempeng embrional diantara amnion dan yolk sac.

Sel-sel trofoblast mesoderma yang tumbuh disekitar mudigah akan melapisi bagian dalam trofoblast,sehingga terbentuklah sekat korionik yang kelak menjadi korion. Sel sel trofoblast tumbuh menjadi 2 lapisan,yaitu sititrofoblast (sebelah dalam ) dan sinsiotrofoblast (sebelah luar).

Vili korialis yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang cabang dan disebut sebagai korion frondosum,sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis (korion leave) kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang. Dalam peringkat nidasi trofoblast dihasilkan hormon Human cholionic gonadotropin (HCG) .


B.      Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan embrio
1.   Embrio usia 2-4 minggu
a.        Terjadi perubahan yang semula buah kehamilan hanya berupa 1 titik telur menjadi 1 organ yang teerus berkembang dengan pembentukan lapisan-lapisan di dalamnya.
b.       Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang diseluruh embrio dan plasenta.
2.     Embrio usia 4-6 minggu
a.      Sudah terbentuk bakal organ-organ
b.     Jantung sudah berdenyut
c.      Pergerakan sudah nampak dalam pemeriksaan USG
d.     Panjang embrio 0,64 cm
3.     Embrio usia 8 minggu
a.      Pembentukan organ dan penampilan semakin bertambah jelas, seperti mulut, mata dan kaki
b.     Pembentukan usus
c.      Pembentukan genitalia dan anus
d.     Jantung mulai memompa darah
4.     Embrio usia 12 minggu
a.      Embrio berubah menjadi janin
b.     Usus lengkap
c.      Genitalia dan anus sudah terbentuk
d.     Mengggerakkan anggota badan, mengedipkan mata, mengerutkan dahi, dan mulut membuka
e.      BB 15-30 g
5.     Embrio usia 16 minggu
a.      Gerakan fetal pertama (quickening)
b.     Sudah mulai ada mekonium dan verniks caseosa
c.      Sistem muskuloskeletal sudah matang
d.     Sistem saraf mulai melaksanakan kotrol
e.      Pembuluh darah berkembang dengan cepat
f.      Tangan janin dapat menggenggam
g.     Kaki menedang dengan aktif
h.     Semua organ mulai matang dan tumbuh
i.       Denyut jantung janin (DJJ) dapat di dengar dengan doppler
j.       Berat janin 0,2 kg
6.     Janin usia 24 minggu
a.      Kerangka berkembang dengan cepat karena aktifitas pembentukan tulang meningkat
b.     Perkembangan pernapasan dimulai
c.      Berat janin 0,7-0,8 kg
7.     Janin usia 28 minggu
a.      Janin dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu
b.     Surfaktan terbentuk didalam paru paru
c.      Mata mulai membuka dan menutup
d.     Ukuran janin 2/3 saat lahir
8.     Janin usia 32 minggu
a.      Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir
b.     Mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor
c.      Bayi sudah tumbuh 38-43 cm
9.   Janin usia 36 minggu
a.      Seluruh uterus serisi oleh bayi, sehingga ia tidak dapat lagi bergerak dan memutar banyak
b.     Antibody ibu ditransfer ke janin, yang akan memberikan kekebalan selama 6 bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi bekerja sendiri
Struktur dan Fungsi Amnion
Amnion (air ketuban) merupakan elemen dari kehamilan yang sangat penting untuk diketahui. Air ketuban ini dapat dijadika acuan dalam menentukan diagnosis kehamilan dan kesejahteraan janin. Beberapa aspek penting yang perlu diketahui adalah sebagai.
1.   Struktur amnion
a.      Volume pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc
b.     Berwarna putih keruh, berbau amis, dan terasa manis
c.      Reaksinya agak alkalis sampai netral dengan berat janin 1,008
d.     Komposisinya terdiri atas 98% air, sisanya albumin, urea, samurat, kreatinin, sel-sel epiter, rambut lanugo, ferniks caseosa, dan garam anorganik. Kadar protein 2,6% g/ liter
2.   Fungsi amnion
a.      Melindungi janin dari trauma atau benturan dengan benda luar uterus
b.     Memungkinkan janin bergerak bebas
c.      Menstabilkan seluruh tubuh janin tetap hangat
d.     Menahan tekanan uterus
e.      Sebagai pembersih jalan lahir
3.   Cara Mengenali Amnion
a.      Dengan kertas lakmus
b.     Makroskopis, berbau amis, adanya lanugo dan ferniks caseosa, serta bercampur mekonium
c.      Mikroskopis, terdapat lanugo dan rambut
d.     Laboratorium, kadar ureumrendah di bandingkan dengan air kemih (urine)
Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Tali Pusat
Tali pusat merupakan bagian janin yang sangat penting untuk kelangsungan hidup janin meskipun tidak menutup kemungkinan juga tali pusat ini dapat menyebabkan penyulit persalinan, misalnya pada kasus lilitan tali pusat. Beberapa hal penting perlu diketahui mengenai tali pusat antara lain sebagai berikut.
1.   Struktur tali pusat
a.      Terdiri dari 2 arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis
b.     Bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion
c.      Di dalamnya terdapat jaringan yang lembek, yang dimanakan selai Warthon yang berfungsi untuk meliondungi 2 arteri dan 1 vena umbilikalis yang berada dalam tali pusat
d.     Panjang rata-rata 50 cm
2.   Fungsi tali pusat
a.      Media transportasi nutrisi dan oksigen dari plasenta ke tubuh janin
b.     Media transportasi untuk pengeluaran sisa metabulisme ke butuh ibu ; serta
c.      Media transportasi zat anti bodi ibu ke janin
3.   Sirkulasi tali pusat
a.kedua arteri dan satu vena yang berada dalam tali pusat menghubungkan sistem kardiovaskular janin dengan plasent
Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
1.   Struktur
a.      Berbentuk budar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal 2-2,5 cm
b.     Berat rata-rata 500 g
c.      Letak plasenta umumnya didepan atau dibelakang uterus, agak keatas ke arah fundus
d.     Terdiri atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut
1)     Pars maternal: bagian plasenta yang menempel pada desidua. Terdapat kotiledon (rata-rata 20 kotiledon) dibagian ini tempat terjadinya pertukaran darah ibu dan janin
2)     Parsfeta: terdapat tali pusat (insersio, penanaman tali pusan)
a)     Insersio sentralis, penanaman tali pusat ditengah plasenta
b)     Insersio marginalis, penanaman tali pusat dipinggir plasenta
c)     Insersio velamentosa, penanaman tali pusat diselaput janin/ selaput amnion
2.   Fungsi
a.      Memberi makan pada janin
b.     Ekskresi hormon
c.      Respirasi janin, tempat pertukaran O2 dan CO2 antar janin dan ibu
d.     Membentuk hormon ekstrogen
e.      Menylurkan berbagai antibody dari ibu
f.      Sebagai barrier terhadap janin dari kemungkinan masuknya mikro organisme/kuman
3.   Sirkulasi
a.      Darah ibu yang berasal dari spiral arteri disemprotkan dengan tekanan sistol 70-80 mmHg
b.     Pada saat inilah terjadi petukaran darah ibu dan janin, dengan tujuan membuang CO2 dan mengikat O2

Sirkulasi Darah Fetus
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta melalui vena umbilikalis masuk kedalam tubuh janin sebagia besar darah tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior.
Dalam atrium kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologis ke atrium kiri melalui koramen ovale yang berada antara kedua atrium ini. Selanjutnya darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri yang kemudian dipompakan aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan secara bersama-sama dengan darah yang berasal dari vene kava superior.
Oleh karena tekanan paru-paru belum berkembang, maka sebagian besar darah dari ventrikel  kanan yang seharusnya mengalir melalui arteri pulmonalis ke paru-paru, akan mengalir ke duktus bottali sebelum mencapai aorta. Sebagian kecil ke paru-paru, dan selanjutnya ke atrium kiri melalui vena vulmonalis.
Udara dari aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi ke oksigen pada sel-sel tubuh. Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran akan dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis, kandungan. Begitu janin dilahirkan, segera bayi akan menghisap udara dan menangis dengan kuat. Dengan demikian paru-parunya akan berkembang. Tekanan dalam paru-paru akan mengecil dan seolah-olah aka terisap oleh paru-paru.dengan demikian duktus bottali tidak akan berfungsi lagi. Demikian pula karena tekanan artrium meningkat, maka  foramen ovale akan menutup dan tidak berfungsi lagi.
Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus venosus arantii akan mengalami obliterasi. Dengan demikian setelah bayi lahir, kebutuhan oksigen akan dipenuhi oleh udara yang dihisapnya dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna malalui proses pencernaan.
Menentukan Usia Kehamilan dan Hari Perkiraan Persalinan
Menentukan usia kehamilan merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan oleh bidan. Hal tersebut berguna dalam menegakan diagnosis kehamilan. Implementasinya adalah ketika menghitung tafsiran berat janin kemudian disesuaikan dengan usia kehamilan,lalu dianalisis apakah ada ketidaksesuaian atau tidak.  Hasilnya dijadikan acuan dalam pemberian asuhan. Begitu juga dengan menentukan hari perkiraan lahir, karna hal ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pasien dan keluarga untuk mempersiapkan diri baik fisik,mental,maupun materi.  Sedangkan bagi bidan APL ini dijadikan sebagai acuan dalam menentukan diagnosis dalam proses persalinan ( misalnya persalinan preterm atau postterm).
1.   Cara menentukan usia kehamilan
Ada dua cara yang dpat dilakukan guna menentukan usia kehamilan,yaitu sebagai berikut
a.      Menggunakan suatu alat khusus ( skala yang sudah disesuaikan )
1)     Tentukan terlebih dahulu (HPHT)
2)     Lihat dalam skala,akan terlihat usia kehamilan sekaligus HPL-nya
3)     Menggunakan cara manual (menghitung)
4)     Tentukan HPHT terlebih dahulu
5)     Tentukan tanggal pemeriksaan hari ini
6)     Buat daftar jumlah minggu dan kelebihan hari setiap bulan. Sebagai contoh :
Bulan desember berjumlah 31 hari, maka menjadi 4 minggu tambah 3 hari.
7)     Daftar jumlah minggu dan hari dibuat mulai dari sisa hari dalam bulan HPHT sampai dengan jumlah minggu dan hari dibulan saat pasien melakukan pemeriksaan
Setelah daftar selesai dibuat,jumlahkan minggu dan harinya,hasil akhir di konpersasikan dalam jumlah minggu
Contoh kasus :
Pada tanggal 20 maret 2009 Ny. Ani datang ke bidan Titin dengan keluhan tidak menstruasi selama  6 bulan. Menstruasi terakhir tanggal 09 oktober 2008. Maka langkah penghitungan usia kehamilannya adalah sebagai berikut .
1)     HPHT = 9 OKTOBER 2008
2)     TANGGAL PERIKSA = 20 MARET 2009
3)     Daftar jumlah minggu dan hari :
a)     Oktober  = sisa hari ( 31 – 9 =22 atau 3 minggu +1 hari )
b)     November = 30 hari ( 4 minggu + 2 hari )
c)      Desember  = 31 hari ( 4 minggu+ 3 hari )
d)     Januari  = 31 hari ( 4 minggu + 3 hari )
e)     Februari  = 28 hari  (4 minggu )
f)      Maret  = sampai dengan tanggal periksa, 20 hari (2 minggu + 6 hari )
4)     Dijumlah menjadi 21 minggu + 15 hari atau 23 minggu + 1 hari

2.     Menentuka HPL
Untuk HPL biasanya digunakan rumus Neagle.sebagai berikut.
HPL =HPHT+7 HARI-3 BULAN
Namun ,rumus ini tidak bisa digunakan pada :
1)     Ibu dengan riwayat haid yang tidak teratur
2)     Ibu hamil saat masih menyusui dan belum haid  sesudah melahirkan ; serta
3)     Ibu hamil karena berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid
Penentuan hari lahir pada pasien dengan keadaan diatas dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan USG .
Contoh kasus :
HPL Ny.Ani adalah sebagai berikut
20 – 3 – 2008
+7 – 3 + 1
27 – 12 – 2009
Jadi, HPL nya adalah tanggal 27 Desember 2009. Bulan 3 – 3 = 0 , maka mengambil 1 tahun (12 bulan , yang ditambah 3 menjadi 15 bulan ) , 15 – 3 = 12  atau bulan ke 12 , yaitu bulan desember, tahun ditambah 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar